Menanggapi isu perbaikan pagar gedung DPR-RI yang rusak akibat demonstrasi massa besar-besaran minggu lalu yang kabarnya mencapai angka Rp. 5 Miliyar, itu sama sekali tidak benar. Seperti yang dikatakan Sekjen DPR-RI Nining Indra Saleh di ruang kerjanya beberapa waktu lalu. “Hasil pemeriksaan kerusakan pagar akibat unjuk rasa terjadi pada beberapa bagian di kiri dan kanan pintu utama, total sepanjang 42 meter. Prediksi anggaran yang diperlukan sesuai standar pembangunan gedung negara adalah Rp.200 juta. Jadi berita yang menyatakan sampai Rp.5 miliar sama sekali tidak betul,” tegasnya.
Yang benar adanya adalah anggaran senilai Rp. 200 Juta untuk perbaikan pagar gedung negara tersebut, itupun masih perlu di audit oleh BPK (Badan Pengaudit Keuangan). Nining juga menghimbau kepada seluruh wartawan nasional untuk membangun kesadaran dalam mengeluarkan pendapat di depan umum tanpa merusak fasilitas negara. Seperti pada UU no.9/1998. “Undang-undang tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum memberikan hak kebebasan, tapi tentu juga ada kewajiban yang harus dipenuhi. Kalau gedung negara, fasilitas umum dirusak, perbaikannya dengan APBN, itukan uang rakyat juga,” imbuhnya.
Jadi isu mengenai total dana perbaikan pagar gedung DPR-RI yang dikabarkan hingga menembus angka Rp. 5 Miliyar itu sama sekali tidak benar. Akan tetapi ada juga pihak yang mengatakan kalau anggaran perbaikan pagar dengan kerusakan total sepanjang 42 meter senilai 200 Juta itu masih terlalu mahal, mereka rasa anggaran yang pantas untuk perbaikan pagar gedung DPR-RI ini lebih pantas dengan nominal 100 Juta saja.
. .haii suf , , 😀